Senin, 15 Desember 2008

alquran

Mencoba membuka catatan kecil harianku tentang Al-Qur'an smoga bisa
bermanfaat dan bila ada perbedaan serta ketidaksepahaman saya mohon
maaf karena itulah kekurangan saya sedangkan kesempurnaan hanya milik
Allah Swt.

Dijelaskan bahwa Al-Qur'an mempunyai 4 (empat) nama, yaitu :
1. Al-Qur'anul Majid.
Yaitu Al-qur'an yang umum digunakan dan dibaca oleh umat islam.
2. Al-Qur'anul Karim
Yaitu Al-qur'an yang Mulia digunakan dan dibaca (dimuliakan) oleh umat
islam.
3. Al-Qur'anul Hakim
Yaitu Al-qur'an yang Agung digunakan dan dibaca (diagungkan) oleh umat
islam.
4. Al-Qur'anul 'Adim
Yaitu Al-quran yang Suci dan langgeng digunakan dan dibaca oleh umat
islam (yang suci dan langgeng hukumnya dunia dan akherat)

Kalau kita pahami dari keempat nama-nama Al-qur'an tersebut menunjuk
pada barang yang sama yaitu kita yang ditulis oleh manusia, jadi ada
empat nama beda tapi barangnya sama.
Jadi Al-qur'an tulisan yang seperti itu dianggap Tapekong karena Al-
qur'an itu hasil dari tulisan manusia, kenapa disebut Mulia, Agung
atau Langgeng?, padahal tulisan itu bisa rusak (robek/lapuk), jadi
kalau umat islam tetap pada pendiriannya seperti itu, tidak ada
bedanya dengan agama Cina yang menyembah kepada barang yang baru dan
yang membuat juga orangnya baru lagi.

Karena itu, semoga saudara-saudara umat islam tidak keliru, mari kita
kupas tentang nama-nama Al-qur'an seperti di atas;
1. Al-Qur'anul Majid.
Yaitu Al-qur'an yang umum digunakan dan dibaca oleh umat islam.
2. Al-Qur'anul Karim
Yaitu Al-qur'an yang Mulia, yang dimaksud mulia disini buktinya tangan
dan jari karena adanya (timbulnya) huruf/ aksara karena adanya tangan
dan jari, jadi yang mulia itu tangan dan jari yang pertama membuat Al-
qur'an, coba siapa yang awal membuat Al-qur'an? Jadi yang mulia itu
yang awal membuat/ mengadakan Al-qur'an.
3. Al-Qur'anul Hakim
Yaitu Al-qur'an yang Agung, buktinyapenglihatan (mata) karena tangan
dan jari tidak bisa menulis sempurna kalau tidak ada penglihatan, jadi
yang agung itu penglihatan yang awal membuat Al-qur'an.
4. Al-Qur'anul 'Adim
Yaitu Al-quran yang Suci dan langgeng, buktinya hidup, karena
penglihatan, tangan dan jari tidak bisa menjadikan/ membuat kalau
tidak ada hidup, jadi yang disebut suci dan langgeng itu hidupnya yang
awal mengadakan/ membuat Al-qur'an.

Oleh karena itu, apabila kita membaca Al-qur'an ingin sampai kepada
sucinya, ingin sampai kesempurnaan harus membaca Al-qur'an keempat-
empatnya (Al-qur'anul Majid, Al-qur'anul Karim, Al-qur'anul Hakim, Al-
qur'anul 'Adim).

Awalnya kita harus membaca Al-qur'anul Majid, yaitu Al-quran majaji
yang ada hurufnya, ini bagian ilmu syareat. Setelah dibaca harus terus
diaji yaitu harus diartikan maksudnya, sesudah mengerti maksudnya
segera mencari dan kerjakan tarekatnya supaya terasa, sebab Al-
qur'anul Majid itu petunjuk jalan supaya mengetahui kepada Allah swt
dan Rasulallah saw, jalannya adalah tarekat yaitu dengan Al-quranul'
Karim artinya harus ngaji pekerjaan tangan dan jari kita supaya sampai
kepada Allah dan Rasulallah karena Allah swt memberikan tangan dan
jari kepada manusia bukan harus dipakai membuat barang dunia yang bisa
kena rusak saja tetapi juga harus dipakai membuat jalan untuk
mengetahui kepada Allah dan Rasulallah supaya tangan dan jari menjadi
mulia.

Dari Al-qur'anul Karim harus naik lagi kepada Al-qur'anul Hakim bagian
hakekat, yaitu harus ngaji pekerjaan penglihatan kita yang akan
menjadi hakim/ agung nyatanya kepada barang yang langgeng yaitu kepada
Hakekatnya Allah dan Muhammad, karena Allah swt memberikan awas
penglihatan kepada manusia bukan harus dipakai mengawasi barang yang
baru yang bisa rusak saja, tetapi harus juga dipakai mengawasi kepada
Hakekat Allah dan Rasulallah, yaitu yang disebut Al-quran'ul 'Adim
yang langgeng atau sifatnya hidup, bibitnya tujuh langit dan seluruh
isinya, di sini juga manusia asalnya, jadi sejelasnya nama Ma'rifat
kepada Allah yaitu sudah mengetahui dengan Haqim kepada Hakekat Allah
dan Muhammad yang disebut Johar Awal, tapi awas keliru barangkali
menyamakan Johar Awal dengan terangnya matahari yang terlihat oleh
mata kepala, itu namanya Johar Pirid bagian Sawarga Loka (Dewa)
tempatnya di gunung himalaya, perkara johar awal yang sejati yaitu
yang disebut dengan Johar Latif bentuknya ghaib tidak bisa dilihat
oleh mata kepala. "Ru'yatullahi ta'ala fi dunya bi'aenil qolbi."
artinya ;melihat hakekatnya Allah swt di dunia oleh awasnya hati,
dengan hakekatnya rasulallah. Sebab sifat manusia tidak ada yang bisa
Ma'rifat kesana, karena manusia hanya dipakai tempat untuk melihat
rasulallah ke Allah swt, artinya wujud kita sudah bisa dipakai tempat
untuk melihatnya rasulallah ke Allah swt, tentu jari kita bisa
menceritakan bahwa mengaku tahu ke Allah swt, karena sudah dikasih
tahu oleh rasulallah, jadi kita kebawa tahu, kebawa nikmat oleh
rasulallah, di dunia sampai akherat, tidak ragu lagi sebab sudah bukti
jadi umatnya, karena dari sekarang juga sudah tidak merasa pisahnya
dengan rasulallah, sebab wujud kita tidak siang tidak malam selalu
dipakai tempat oleh hakekatnya rasulallah untuk melihat Allah swt,
semata-mata sudah merasa bersama-sama siang dan malam dengan Yang Maha
Suci, insya allah tekad dan laku lama kelamaan juga terbawa suci.
Setan-setan tidak mendekat, tapi yang begitu juga kalau ma'rifatnya
dengan tauhidnya, kalau tidak dengan tauhidnya sama saja walau sudah
punya tarekatnya, tidak merasa takut, tidak merasa malu, tingkah
lakunya tidak berubah menjadi baik maka tidak tidak akan mendapat
safa'at dari rasulallah, di dunia tidak lepas dari kesusahan, ibarat
lampu dikurung dengan semprong yang kotor sudah tentu keluarnya juga
gelap. Harus suci sesuci-sucinya, suci isinya, suci kulitnya, baru di
dunia dan di akherat tidak lepas dari kenikmatan.

Karena sebab itu hati-hati sekali bagi saudara-saudara yang sudah
mempunyai jalan kema'rifatan, tekad, tingkah dan laku yang jelek harus
dijaga benar-benar, jangan hanya tahu saja tapi harus dibarengi laku
dan tekad yang bagus, sebab kalau kita melakukan perbuatan maksiat
melanggar hukum sara, tentu kita cepat dihukumnya oleh Yang Maha Suci
dengan lebih berat hukumannya karena sudah tahu, berbeda dengan yang
tidak tahu। (asawawuh forum kita)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar