Rabu, 12 November 2008

HIMPITAN EKONOMI PICU TINDAK KRIMINALITAS

Himpitan ekonomi di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok menjadi salah satu penyebab kian banyaknya tindak kriminalitas belakangan ini. Tindak kriminalitas masih didominasi motif persoalan ekonomi, salah satunya terlihat dari banyaknya pelaku kejahatan dari kalangan ekonomi kelas menengah ke bawah. Jika didetailkan lagi, motif ekonomi berakar pada munculnya kecemburuan sosial kaya-miskin dan ketimpangan kesejahteraan. Sejumlah tersangka pencuri mengaku tidak memiliki pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga kecuali mencuri. Sebagian tahanan dan narapidana yang kini menghuni LP adalah residivis kasus pencurian. Mereka mengaku mencuri agar keluarganya bisa makan, ini semua karena akibat desakan ekonomi. Bukan karena tidak punya pekerjaan atau pengangguran tetapi yang sudah bekerjapun bisa tersangkut kasus pencurian. "Motif kasus pencurian itu memang desakan ekonomi. Gaji di tempat kerjanya tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup keluarga.

Selain permasalahan kriminalitas, permasalahan lain yang tidak kalah pentingnya adalah masalah sosial dan kepedulian terhadap lingkungan.

Dengan melihat kenyatan ini, maka masing-masing individu (manusia) sebagai mahluk sosial mempunyai kewajiban dan harus merasa bertanggung jawab dengan kondisi ini. Bukan hanya saling menyalahkan dan tidak mau mencari atau berupaya untuk bagaimana menanggulangi kenyataan situasi ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi ini semua bisa menimpa diri, keluarga, saudara dan atau teman-teman kita. Bila kita tidak berupaya maksimal dan tidak mau berbuat apa-apa, siapa yang akan merubah nasib bangsa ini ?!, polisi, tentara, pemerintah atau ...? jawabnya adalah KITA SEMUA. Kita yang sehat diberi kemampuan untuk berfikir dan berupaya, kenapa hanya diam dan termenung terus menerus tanpa daya dan upaya ?

1 komentar: